|
Inflamasi merupakan salah satu respon sistem imun tubuh karena adanya
rangsangan yang berbahaya, seperti senyawa beracun, pathogen, sel-sel yang
rusak, dan iradiasi. Kandungan asam amino tirosin pada peptida gelatin sisik ikan
nila merah (Oreochromis niloticus) diduga memiliki aktivitas antiinflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antiinflamsi peptida gelatin
sisik ikan nila terhadap respon kadar interleukin-1 beta (IL-1β) yang diinduksi
dengan CFA pada tikus putih. Hewan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu
kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dengan sediaan pembanding
natrium diklofenak, 3 kelompok uji dengan pemberian larutan suspensi peptida
gelatin sisik ikan nila dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB. Hasil dari
penelitian didapatkan kadar IL-1β pada kelompok kontrol normal sebanyak
11,289 ng/mg, kontrol negatif 14,953 ng/mg, kontrol positif 13,318 ng/mg, dosis I
16,824 ng/mg, dosis II 14,686 ng/mg, dosis III 11,116 ng/mg. Hasil tersebut
menunjukan penurunan kadar IL-1β hanya pada kelompok dosis III peptida
gelatin sisik ikan nila (200 mg/kgBB) yang menunjukan hasil signifikansi (p <
0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif, namun pada dosis I (50 mg/kgBB)
dan dosis II (100 mg/kgBB) tidak signifikan menurunkan kadar IL-1β yang
ditandai dengan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kontrol negatif.
Kesimpulannya peptida gelatin sisik ikan nila merah mempunyai aktivitas sebagai
antiinflamasi terdapat pada dosis III (200 mg/kgBB).
|