Abstrak  Kembali
Mundu termasuk marga Garcinia diketahui memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami karena kandungan senyawa bioaktif didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap kadar flavonoid dan fenol total, serta aktivitas antioksidan ekstrak buah mundu menggunakan metode FRAP. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi, soxhletasi, MAE dan UAE. Setiap metode dievaluasi berdasarkan hasil rendemen ekstraksi, kadar flavonoid dan fenol total, serta aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi berpengaruh signifikan terhadap kadar senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan. Maserasi menghasilkan kadar flavonoid total tertinggi (19.4774 ± 0.2512 mgQE/g), dan fenol total tertinggi (51.1047 ± 0.4354 mgGAE/g), serta aktivitas antioksidan tertinggi (546.5277 ± 3.1823 mol/g). Hal ini diduga karena metode ekstraksi, stabilitas proses dan efektivitas pelarut dalam mengekstraksi senyawa secara optimal. Soxhletasi, UAE, dan MAE menghasilkan kadar senyawa dan antioksidan yang lebih rendah dibandingkan maserasi. Dengan demikian, maserasi dinilai sebagai metode ekstraksi paling optimal untuk menghasilkan ekstrak buah mundu dengan kualitas tinggi.