|
Pengeringan merupakan tahapan penting dalam proses pasca panen untuk menjaga
kualitas dan stabilitas senyawa simplisia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh metode pengeringan simplisia terhadap kadar fenol, flavonoid total, dan
aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70% rimpang temu giring (Curcuma heyneana
Valeton & Zijp). Metode pengeringan yang digunakan adalah pengeringan oven (40
°C), sinar matahari tidak langsung (34-39 °C), dan angin-angin (31-33 °C).
Aktivitas antioksidan diukur dengan metode Ferric Reducing Antioxidant Power
(FRAP) pada panjang gelombang 595 nm, kadar fenol total dengan metode FolinCiocalteu pada 750 nm, dan kadar flavonoid total dengan metode kolorimetri AlCl3
pada 415 nm, menggunakan microplate reader. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa pengeringan oven pada suhu 40 °C memberikan hasil tertinggi terhadap
kadar fenol (15,906 ± 0,143 mgGAE/g), flavonoid total (5,766 ± 0,093 mgQE/g),
dan aktivitas antioksidan (156,990 ± 3,303 mol/g). Analisis statistik dengan SPSS
menggunakan uji ANOVA One Way yang diikuti oleh uji Tukey menunjukkan
bahwa kadar fenol, flavonoid total, dan aktivitas antioksidan pada pengeringan
matahari dan angin berbeda signifikan dari pengeringan oven.
|