Abstrak  Kembali
Tanaman mundu (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz) mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun mundu (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz) dengan metode FRAP. Ekstraksi menggunakan etanol 70% sebagai pelarut. Fraksinasi dilakukan dengan metode Step Gradient Polarity menggunakan pelarut N-heksan, etil asetat, dan metanol yang dilanjutkan dengan subfraksinasi dengan metode isokratik menggunakan pelarut kloroform:metanol 19:1. Penetapan kadar fenol dilakukan dengan menggunakan asam galat sebagai ekivalen senyawa fenol dan ekstrak daun mundu diuji aktivitas antioksidannya dengan konsentrasi 100 µg/ml sedangkan fraksi dan subfraksi daun mundu dengan konsentrasi 40 µg/ml. Aktivitas antioksidan diukur dalam satuan mgGAE/g atau mg ekuivalen asam galat/gram sampel. Kadar fenol terbaik diperoleh dari GDL2 sebesar 831,2984±26,0549 mgGAE/g. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan Ammonium Ferrous Sulphate (AFS) sebagai ekivalen aktivitas FRAP, kuersetin sebagai kontrol positif, lalu ekstrak daun mundu diuji aktivitas antioksidannya dengan konsentrasi 1000 µg/ml sedangkan fraksi dan subfraksi daun mundu dengan konsentrasi 400 µg/ml. Aktivitas antioksidan diukur dengan persamaan ion besi dengan aktivitas antioksidan atau disebut juga FeEAC (Ferric Reducing Antioxidant Power Assay). Hasil uji memberikan informasi bahwa ekstrak dan fraksi daun mundu mengandung fenol dan memiliki aktivitas antioksidan. Nilai FeEAC terbaik diperoleh dari GDL2 sebesar 2189,8148±38,9219 mol/g.