|
Garcinia merupakan tanaman endemik memiliki aktivitas antioksidan yang
berperan dalam pencegahan hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi merupakan kelainan
kulit berupa peningkatan produksi jumlah melanin. Inhibitor tirosinase digunakan
dalam kosmetik sebagai pencegah hiperpigmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji aktivitas inhibitor tirosinase ekstrak dan fraksi daun mundu (Garcinia
dulcis (Roxb.) Kurz.) secara in vitro. Ekstrak daun mundu dperkirakan memiliki
aktivitas inhibitor tirosinase karena mengandung senyawa flavonoid. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan L-DOPA sebagai substrat, ekstrak dan fraksi daun
mundu dengan konsentrasi 100; 50; 25; 12,5; dan 6,25 µg/ml. Aktivitas inhibitor
tirosinase diukur dengan membandingkan serapan reaksi enzim normal dengan
serapan reaksi enzim sampel yang dibaca menggunakan microplate reader pada
panjang gelombang 490 nm. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak dan fraksi
mengandung flavonoid dan memiliki aktivitas inhibitor tirosinase. Nilai IC50
terbaik diperoleh dari GDL2 sebesar 64,4135 µg/ml dengan dengan potensi relatif
sebesar 0,4150.
|