Abstrak  Kembali
β-blocker merupakan first line therapy yang telah terbukti meningkatkan hasil klinis pada pasien gagal jantung yang disertai penurunan fraksi ejeksi. Namun, sampai saat ini, β-blocker kurang digunakan karena kesalahpahaman bahwa hipotensi dan bradikardia dapat memperburuk status hemodinamik pasien dan karena adanya komorbiditas yang diyakini sebagai kontraindikasi untuk penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan β- blocker, ketepatan obat dan dosis, serta faktor yang mempengaruhi penggunaan β- blocker pada pasien gagal jantung di instalasi rawat inap RSJPD Harapan Kita tahun 2022. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Hasil terhadap 200 sampel diperoleh peresepan β-blocker sebesar 61%, dengan jenis β-blocker yang digunakan yaitu bisoprolol, carvedilol dan metoprolol. Ketepatan obat β-blocker sebesar 100% dan dosis 97%. Faktor yang mempengaruhi diberikan β-blocker yaitu ejeksi fraksi, NYHA II-IV, sudah diberikan ACE-I/ARB/ARNI, pasien stabil, dan tidak ada kontraindikasi. Selanjutnya 78 sampel (39%) tidak menggunakan β-blocker. Faktor yang mempengaruhi tidak diberikan β-blocker yaitu asma, PPOK, blok av II, kongesti, hipotensi, bradikardia, syok kardiogenik, terapi ivabradine curiga KI/Intoleransi β- blocker, HFpEF, inisiasi β-blocker, gejala gagal jantung yang memburuk, NYHA I, penggunaan rifampicin, hiperkalemia dan gagal jantung pediatrik. Pada penelitian ini penggunaan β-blocker dan tanpa β-blocker pada pasien gagal jantung sudah sesuai dengan kondisi klinis pasien.