Abstrak  Kembali
Daun karehau (Callicarpa longifolia Lam.) mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin, fenol, tanin, dan terpenoid. yang berkhasiat sebagai antiinflamasi, analgesik, antibakteri, antidiabetes, larvasida dan antihiperlipidemia. Hasil uji toksisitas akut pada penelitian sebelumnya yaitu praktis tidak toksik dengan LD50 > 8000 mg/kgBB. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gejala efek toksik yang tidak terdeteksi pada uji toksisitas akut dan untuk mengetahui dosis yang aman digunakan. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih galur Sprague-Dawley dengan jenis kelamin jantan dan betina. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok normal dan 3 kelompok dosis. Kelompok dosis terdiri dari dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB. Ekstrak etanol 70% daun karehau diberikan selama 28 hari serta dilakukan pengamatan terhadap gejala efek toksik setiap hari. Pada hari ke- 29 dilakukan pembedahan dan pemeriksaan histopatologi hati dan ginjal. Hasil penelitian menunjukkan adanya gejala efek toksik selama pemberian ekstrak berupa kerontokan bulu pada kelompok dosis 500 mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB diduga disebabkan oleh senyawa di-(2-ethyllhexyl)-phthalate. Hasil pemeriksaan histopatologi, diameter vena sentralis, dan jarak ruang glomerulus dengan kapsula bowman menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok dosis dan kelompok normal (p > 0,05).