|
Secara empiris tanaman pletekan (Ruellia tuberosa L.) memiliki kandungan yang
dibutuhkan dalam pengobatan diuretik, antipiretik, analgesik, antihipertensi, obat
cacing, penyakit kantung kemih, gangguan ginjal, bronkitis, gonore, sifilis,
antihiperlipidemia, antioksidan dan diabetes. Inas (2018) menyebutkan bahwa
pada ekstrak etanol 70% daun pletekan memiliki aktivitas antioksidan diuji
dengan metode fosfomolibdat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
antioksidan pada fraksi daun pletekan (Ruellia tuberosa L.). Metode ekstraksi
yang digunakan yaitu metode sokletasi dengan pelarut etanol 70%. Metode fraksi
cair-cair dipilih sebagai metode fraksinasi pada ekstrak daun pletekan. Sedangkan
metode yang digunakan sebagai pengujian antioksidan yaitu metode
fosfomolibdat. Hasil aktivitas antioksidan terbesar berada pada konsetrasi 240
μg/ml dari masing-masing fraksi. Pada fraksi N-heksana didapatkan hasil aktivitas
antioksidan sebesar 93,0183 mgQE/g, dan pada fraksi etil asetat didapatkan hasil
sebesar 127,171mgQE/g, sedangkan pada fraksi air didapat hasil sebesar 63,7245
mgQE/g. Fraksi yang berpotensi sebagai antioksidan adalah fraksi etil asetat.
|