|
Sedatif dan hipnotik adalah suatu kemampuan yang dapat menekan sistem saraf
pusat sehingga menimbulkan efek sedasi lemah sampai tidur. Penggunaan obat
hipnotik-sedatif dikaitkan dengan beberapa efek samping di SSP.Maka perlu
adanya pengobatan alternatif yang lebih aman yang berasal dari bahan alam.
Temu mangga (C. mangga Valeton & Zijp) merupakan salah satu tanaman yang
banyak digunakan masyarakat sebagai alternatif pengobatan. Temu mangga
diduga memiliki aktivitas hipnotik-sedatif karena kandungan metabolit
sekundernya sama dengan kencur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas hipnotik-sedatif ekstrak etanol 70% temu mangga terhadap tikus putih
jantan dengan metode sleeping time dan rotarod. Hewan uji yang digunakan
sebanyak 25 ekor dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor
tikus. Terdiri dari kelompok kontrol positif yang diberikan diazepam 0,51
mg/kgBB, kelompok kontrol normal, dan kelompok uji ekstrak etanol temu
mangga dengan masing-masing dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400
mg/kgBB. Pemberian suspensi dilakukan secara peroral. Data yang dikumpulkan
adalah onset dan durasi waktu tidur tikus, serta lamanya waktu tikus berputar di
rotarod. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA satu arah
dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak
etanol temu mangga dosis 400 mg/kgBB dapat mempersingkat onset dan
memperpanjang durasi tidur serta memiliki aktivitas sedasi yang sebanding
dengan diazepam.
|