|
Salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah pepaya
(Carica papaya L.). Biji pepaya diketahui mengandung alkaloid, flavonoid, fenol,
saponin dan tanin. Kandungan kimia biji pepaya dapat diperoleh dengan metode
ekstraksi. Keseragaman ukuran partikel serbuk simplisia dapat diperoleh melalui
proses pengayakan. Derajat halus serbuk mempengaruhi kecepatan ekstraksi suatu
simplisia. Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak etanol 70% biji pepaya
muda dengan variasi ukuran partikel serbuk menggunakan simplisia nomor
pengayak 40, 60, dan 80 terhadap Ascaridia galli secara in vitro. Ekstraksi
dilakukan dengan metode perkolasi. Pengujian aktivitas antelmintik menggunakan
3 kelompok uji yaitu ekstrak biji pepaya, mebendazol (kontrol positif) dan NaCl
0,9% (kontrol negatif). Parameter aktivitas antelmintik adalah nilai LC50 . Hasil
menunjukkan bahwa ekstrak dengan ukuran partikel menggunakan nomor
pengayak 40, 60 dan 80 memiliki aktivitas antelmintik dengan nilai LC50 berturutturut
sebesar 214,68 mg/ml; 133,14 mg/ml dan 117,41mg/ml sedangkan LC50
mebendazol sebesar 29,30 mg/ml.
|