Abstrak  Kembali
Mycobacterium tuberculosis adalah penyakit yang menyerang seluruh bagian tubuh terutama paru-paru. Berbagai permasalahan terkait resistensi obat sering kali terjadi untuk itu diperlukan alternatif zat ataupun senyawa yang mampu untuk membunuh Mycobacterium tersebut, salah satu pilihannya adalah tanaman Beluntas (Pluchea indica (L.) Less). Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa pada kadar 3% dari fraksi metanol mampu membunuh Mycobacterium tuberculosis. Penelitian difokuskan pada kromatogram Rf 0,87 dari fraksi metanol daun beluntas, dengan tujuan unutk mengetahui apakah pada Rf 0,87 tersebut mempunyai aktivitas antituberculosis. Penelitian ini dimulai dengan mengekstraksi serbuk simplisia menggunakan metanol (metode maserasi), kemudian dilakukan pengembangan menggunakan kromatografi kolom dan dideteksi menggunakan KLT, fase gerak yang digunakan adalah: N-butanol : Asam Asetat : Air (6:1:1). Hasil kromatogram yang mempunyai Rf 0,87 dikeringkan, dan dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Mycobacterium tuberculosis menggunakan medium Lowenstein-Jensen (LJ). Hasil uji aktivitas antibakteri pada Rf 0,87 dari fraksi metanol daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dengan konsentasi 6400 μg/ml,3200 μg/ml, 1600 μg/ml, 800 μg/ml, 400 μg/ml menunjukan adanya aktivitas antituberculosis sebesar 100%,75%, 50%, 25%, dan 0%. Pada pengujian Rifampisin dengan konsentrasi 0,8 μg/ml, 0,4 μg/ml, 0,2 μg/ml,0,1 μg/ml dan 0,5 μg/ml menunjukan adanya kepekaan bakteri terhadap antibiotik tersebut.