|
Tanaman tembakau banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa daun tembakau mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan dalam bidang farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenol total dan aktivitas antibakteri fraksi diklorometana, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, fraksi air daun tembakau terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kadar fenol total ditetapkan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi Folin Ciocalteau dan pembanding asam galat. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram kertas. Kadar fenol total pada fraksi DCM, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, fraksi air daun tembakau berturut-turut yaitu 191,2386 mgGAE/g, 201,2913 mgGAE/g, 180,5714 mgGAE/g, 212,8692 mgGAE/g. Fraksi daun tembakau memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kontrol positif yang digunakan adalah amoksisilin 30μg/mL, kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 5%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi yang memberikan hambatan terbaik adalah fraksi n-butanol pada konsentrasi 40% (b/v). Senyawa antibakteri yang dihasilkan fraksi tersebut adalah senyawa fenol dan daerah hambatan bertambah dengan bertambahnya konsentrasi dari setiap fraksi.
|