|
Natrium diklofenak mempunyai waktu paruh singkat yakni 1-3 jam. Upaya
untuk memperpanjang masa kerja AINS dengan waktu paruh singkat dapat
dilakukan merubah formulasinya menjadi sediaan lepas lambat. Uji disolusi pada
dasarnya digunakan dalam pengembangan produk obat dan pengendalian mutu,
tetapi kegunaanya tidak terbatas pada bidang tersebut saja, selain itu , bukti yang
cukup untuk menunjukkan kenyataan bahwa dalam banyak hasil percobaan
disolusi invitro dapat digunakan untuk menerangkan perbedaan yang diamati
dalam ketersediaan invivo. Pada penelitian ini sediaan tablet uji dibuat dalam 5 formula, menggunakan kombinasi laktosa dengan kalsium hidrogen fospat : F1 = 1:1, F2 = 1:2, F3 = 1:3, F4 = 1:4, F5 = 2:3. Pembuatan tablet uji dilakukan dengan metode
granulasi basah. Uji disolusi natrium diklofenak dari sediaan tablet lepas lambat
menggunakan alat disolusi tipe dayung (Alat 2) dalam medium dapar fospat pH
7,5 dengan kecepatan pengadukan 100 putaran per menit. Dari hasil penelitian jumlah persen terdisolusi pada jam ke- 2 dari ke lima formula tidak memenuhi persyaratan yaitu (10-20%), pada jam ke- 4 dan 6 hanya formula I, II dan III yang tidak memenuhi persyaratan yaitu: jam ke- 4 (20-60%) dan jam ke- 6 (44-74%), sedangkan pada jam ke- 8 hanya formula IV saja yang tidak memenuhi persyaratan yaitu (≥ 85%), tetapi untuk formula V jam ke- 4, 6 dan 8 masuk dalam persyaratan. Hasil uji F dalam statistik ANOVA one way dengan rentang kepercayaan 95% terhadap profil disolusi dari 5 formula uji tablet lepas lambat natrium diklofenak tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ke-5 formula dengan perbandingan laktosa dan kalsium hidrogen fospat tidak dapat digunakan untuk tablet lepas lambat natrium diklofenak dengan matriks etilselulosa N-100.
|