Abstrak  Kembali
Telah dilakukan pemeriksaan antimalaria ekstrak etanol 70% batang dan akar tanaman Pasak bumi (E. longifolia Jack) terhadap pertumbuhan P. berghei pada mencit putih jantan. Tanaman Pasak bumi (E. longifolia) merupakan salah satu tanaman obat yang secara tradisional oleh masyarakat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya untuk mengobati penyakit malaria. Batang dan akar Pasak bumi (E. longifolia) diekstrak dengan etanol 70 % menggunakan metode maserasi. Pengujian antimalaria dilakukan dalam 2 tahap, yaitu (1) pengujian awal dengan dosis tunggal 20 mg/Kg BB selama 4 hari pemberian, bertujuan untuk mengetahui ekstrak mana yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan P. berghei, (2) pengujian dengan variasi dosis (1, 10, 100 dan 1000 mg/Kg BB) selama 6 hari pemberian dengan tujuan untuk menentukan nilai ED50 Hasil pengujian awal menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% batang Pasak bumi (E. longifolia) memiliki aktivitas paling baik dalam menghambat pertumbuhan P. berghei. Ekstrak etanol batang Pasak bumi kemudian diuji kembali menggunakan variasi dosis. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa daya hambat paling besar ditunjukkan pada dosis 1000 mg/Kg BB yaitu sebesar 83,35 % dan daya hambat terkecil pada dosis 10 mg/kg BB yaitu sebesar 17,64 %. Dosis Efektif 50 (ED dari ekstrak yang memiliki aktivitas paling baik pada saat pengujian awal. 50 ) yang diperoleh dengan menggunakan regresi linier adalah sebesar 133,05 mg/Kg BB. Uji statistik yang digunakan adalah ANOVA satu arah. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada masing-masing kelompok perlakuan. Kemudian analisa dilanjutkan dengan uji Tukey HSD untuk melihat kelompok perlakuan mana saja yang berbeda.