|
Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit menular
yang disebabkan oleh vektor dengue. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengendalian vektor dengan menggunakan insektisida nabati yang ramah
lingkungan. Salah satu insektisida nabati ramah lingkungan yaitu daun tapak dara
(Vinca rosea L.). Uji insektisida daun tapak dara (Vinca rosea L.) telah dilakukan
sebelumnya dalam bentuk ekstrak etanol 70 % dengan kandungan di dalamnya
yaitu alkaloid, saponin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas insektisida rendah.
Fraksinasi dengan etanol dilakukan untuk menarik golongan senyawa semi polar
yang diduga dapat meningkatkan aktivitas insektisida. Berdasarkan hal tersebut
dilakukan uji aktivitas insektisida nabati fraksi etanol ekstrak daun tapak dara
(Vinca rosea L.) terhadap nyamuk Aedes aegypti L. dan identifikasi senyawa aktif
menggunakan GC-MS. Pengujian dilakukan dengan metode semprot terhadap 20 ekor nyamuk Aedes aegypti L. dewasa. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui
konsentrasi yang menyebabkan kematian 10% hingga 90% hewan percobaan. Uji
sebenarnya dilakukan untuk mengetahui LC50 dengan konsentrasi 1000 ppm,
1222,8 ppm, 1495,23 ppm, 1828,36 ppm, 2235,70 ppm, 2733,79 ppm, 3342,85
ppm, 4087,6 ppm, dan 4998,27 ppm. Pengamatan dilakukan setiap 1 jam setelah
penyemprotan selama 6 jam. Hasil uji analisa probit diperoleh nilai LC50 2884,03 ppm, menunjukkan bahwa fraksi etanol ekstrak daun tapak dara (Vinca rosea L.) mempunyai aktivitas sebagai insektisida dan termasuk dalam golongan toksisitas insektisida ekstrim rendah. Identifikasi senyawa kimia menggunakan GC-MS diperoleh senyawa aktif Methyl 3 Beta-Hydroxyolean-12-en-28, 9-Octadecanoid acid, Cholesteryl acetate, Methyl arjunolate Olean-12-en-2, dan 1,4–dimethyl-5-tetraisopropylidenecyclopentanone.
|