|
Daun dewa [Gynura pseudochina (L) DC.] secara tradisional telah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu..Penelitian sebelumnya
ekstrak daun dewa mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Potensi relatif ekstrak daun dewa terhadap
Staphylococcus aureus yaitu 1,03x10-2 kali tetrasiklin HCl sedangkan terhadap
Pseudomonas aeruginosa yaitu 5,9x10-2 kali tetrasiklin HCl. Untuk mengetahui
golongan senyawa yang berkhasiat sebagai antibakteri maka dilakukan fraksinasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat
dari ekstrak daun dewa terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas
aeruginosa dengan ampisilin sebagai antibiotk pembanding.
Metode pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar
menggunakan kaca silinder dengan antibiotik pembanding ampisilin. Konsentrasi
zat uji yang digunakan adalah 200 μg/ml , 400 μg/ml , 800 μg/ml, 1600 μg/ml
dan 3200 μg/ml untuk Pseudomonas aeruginosa sedangkan untuk Staphylococcus
aureus digunakan konsentrasi 175 μg/ml , 350 μg/ml , 700 μg/ml, 1400 μg/ml
dan 2800 μg/ml.
Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi linier. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak daun dewa mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus
aureus. Potensi relatif fraksi etil asetat ekstrak daun dewa terhadap Pseudomonas
aeruginosa yaitu 1,9 x 10-2 kali ampisilin dan terhadap Staphylococcus aureus
yaitu 1,88 x 10-3 kali ampisilin.
|