|
Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) termasuk ke dalam famili
oxalidacea, di masyarakat digunakan sebagai obat tradisional. Daun belimbing
wuluh mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan tanin yang berkhasiat
sebagai diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretik fraksi kloroform dan fraksi etanol 70% dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap volume urin pada tikus putih jantan. Penelitian ini menggunakan 40 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi menjadi 2 kelompok, yaitu fraksi etanol dan fraksi kloroform masing-masing terdiri dari 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus putih jantan. Kelompok K1 adalah kontrol normal, K2, K3, dan K4 adalah kelompok perlakuan yang diberi sediaan uji ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%. K5 adalah kontrol
positif (furosemid). Pengamatan volume urin dilakukan setiap 1 jam selama 6 jam setelah pemberian sediaan uji ekstrak. Data dianalisis dengan menggunakan Anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasilnya menunjukkan bahwa fraksi etanol 70% ekstrak daun belimbing wuluh memberikan diuretik yang ditunjukan oleh sig = 0,000. Hal yang sama ditunjukkan oleh fraksi kloroform yaitu sig = 0,000. Kemudian dilanjutkan
dengan Uji LSD. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasinya maka semakin banyak volume urin yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraksi klorofrom dan fraksi etanol dari ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L) memberikanefek
diuretik pada tikus putih jantan.
|