|
Biji trembesi dikenal sebagai obat tradisional, namun tanpa kajian ilmiah obat tradisional tidak dapat dipergunakan untuk pelayanan kesehatan walaupun secara empiris diketahui khasiatnya. Biji trembesi mengandung bahan kimia yaitu polifenol yang berfungsi sebagai antidiabetes. Tujuan penelitian ini untuk melihat efek yang ditimbulkan oleh ekstrak etanol biji trembesi terhadap sel beta pankreas tikus yang diinduksi aloksan.
Penelitian ini menggunakan tikus yang diinduksi aloksan secara intraperitoneal. Kontrol negatif diinduksi aloksan 40 mg/200 g BB. Kelompok uji diberikan ekstrak biji trembesi dengan dosis 12,41 mg/200 g BB, dosis 24,83 mg/200 g BB, dosis 37,24 mg/200 g BB serta kontrol positif diberikan glibenklamid 0,18 mg/200 g BB, yang sebelumnya semua tikus diinduksi aloksan.
Hasil uji statistik ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif dan kelompok uji (ρ < 0,05). Kelompok uji dosis 12,41 mg/200 g BB dan dosis 24,83 mg/200 g BB berbeda bermakna dengan kontrol positif (ρ < 0,05), sedangkan kelompok uji dosis 37,24 mg/200 g BB tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (ρ > 0,05). Hal ini menunjukkan semua kelompok uji dapat memperbaiki jumlah populasi sel beta pankreas. Kelompok uji dosis 37,24 mg/200 g BB memiliki kemampuan lebih baik memperbaiki jumlah populasi sel beta pankreas sebanding dengan kontrol positif yang diberikan glibenklamid 0,18 mg/200 g BB.
|