|
Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang prospektif untuk dikembangkan, secara empiris kulit buah manggis digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.) dengan fraksi butanol-air dalam sel proliferasi secara in vitro mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari fraksi etanol
70% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai imunomodulator dan
mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi dari fraksi yang memiliki efektivitas imunomodulator. Uji imunomodulator dilakukan secara in vitro dengan parameter aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag yang diambil dari peritoneum mencit menggunakan fraksi etanol 70% dalam konsentrasi 0,1; 1; 10; 100 dan 1000 ppm untuk melihat konsentrasi efektif yang memberikan efek imunomodulator dengan menggunakan stimuno sebagai kontrol positif. Hasil uji ANOVA satu arah diketahui bahwa hasil percobaan uji efek imunomodulator berdasarkan peningkatan aktivitas dan kapasitas fraksi etanol 70% diperoleh nilai p<0,05 berarti H0 ditolak, ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna dari masing-masing perlakuan kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey terlihat ada perbedaan bermakna dari konsentrasi 0,1; 1; 10; 100 dan 1000 ppm aktivitasnya berada di atas kontrol negatif. Konsentrasi 0,1; 1; 10 dan 100 ppm aktivitasnya lebih kecil dari kontrol positif, pada konsentrasi 1000 ppm mempunyai aktivitas yang sama atau tidak ada perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif. Sedangkan untuk nilai kapasitasnya dari konsentrasi 0,1; 1; 10; 100 dan 1000 ppm memiliki nilai kapasitas lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol negatif, tetapi masih di bawah kontrol positif (Stimuno). Dari data diatas disimpulkan bahwa konsentrasi efektif 1000 ppm fraksi etanol 70% memiliki nilai aktivitas sebagai imunomodulator
|