Abstrak  Kembali
Aterosklerosis adalah penyakit yang pada saat ini merupakan masalah kesehatan paling besar, terutama untuk negara-negara yang sudah maju dan negaranegara yang sedang menuju ke arah negara industri. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Sebelumnya telah dilakukan penelitian aktvitas daun salam yang memperlihatkan pemberian ekstrak etanol 70% daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dapat menurunkan kadar LDL kolesterol pada tikus putih jantan. Selanjutnya akan diuji aktivitas fraksi etil asetat daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) terhadap penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar HDL kolesterol pada tikus putih jantan. Hewan uji dikondisikan hiperkolesterolemia dengan cara memberikan makanan tinggi kolesterol yaitu campuran kuning telur puyuh dan propiltiourasil untuk menghambat katabolisme kolesterol secara endogen. Hewan uji dikelompokkan ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari kelompok normal, negatif, positif (simvastatin), dan 3 kelompok perlakuan (dosis 15 mg/200gbb, 30 mg/200gbb, 60 mg/200gbb). Induksi dan pemberian bahan uji dilakukan masing-masing selama 2 minggu. Kadar LDL dan HDL kolesterol diukur pada hari ke 15 dan 29. Data diuji dengan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil pengamatan menunjukkan penurunan kadar LDL kolesterol pada hari ke-29. Rata-rata kadar LDL pada kelompok normal (22,23 mg/dl), negatif (57,62 mg/dl), positif (22,05 mg/dl), dosis 15 mg/200gbb (37,97 mg/dl), dosis 30 mg/200gbb (22,39 mg/dl), dan dosis 60 mg/200gbb (21,55 mg/dl). Kelompok positif, dosis 30 mg/200g bb, dan dosis 60 mg/200g bb menunjukkan penurunan kadar yang signifikan dibandingkan kelompok negatif (p<0,05). Sedangkan pengukuran kadar HDL kolesterol pada hari ke-15 maupun 29 menunjukkan pemberian bahan uji tidak memberikan pengaruh pada setiap kelompok perlakuan.