|
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht) berdasarkan kadar MDA dan aktivitas SOD. Penelitian ini menggunakan sel darah merah domba dan menggunakan tiga puluh tabung reaksi dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok dibagi menjadi 6 tabung. K1 (kontrol negatif) diberi 1 ml SDMD tambah 1 ml t-BHP tambah 1 ml aquadest, K2-4 (kelompok perlakuan) diberi 1 ml SDMD tambah 1 ml t- BHP tambah 1 ml larutan ekstrak dosis 2,5 mg/ml, dosis 5 mg/ml, dosis 10 mg/ml, dan K5 (kontrol normal) diberi 1 ml SDMD tambah 2 ml aquadest. Data rata-rata kadar MDA dan aktivitas SOD secara berurutan dari K1-5 sebagai berikut : 6,641 ± 0,261 nmol/ml; 5,721 ± 0,306 nmol/ml; 4,566 ± 0,393 nmol/ml; 3,353 ± 0,334 nmol/ml; 3,135 ± 0,309 nmol/ml dan 97,31± 10,44 unit/ml; 118,82 ± 14,81 unit/ml; 127,24 ± 4,59 unit/ml; 152,52 ± 20,21 unit/ml; 218,96 ± 27,48 unit/ml. Setelah di uji Anova satu arah hasilnya menunjukkan (P<0,05) adanya perbedaan 2 atau lebih kelompok uji. Kemudian dilanjutkan uji Tukey HSD pada kadar MDA menunjukkan ada perbedaan bermakna (p<0,05) antara K1 dengan K5, K5 dengan K2 dan K3.hal ini dapat dilihat makin menurunnya kadar MDA pada masing-masing kelompok. Sedangkan K4 dengan K5 tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa K4 hampir mendekati K5, tetapi belim mencapai normal. Sedangkan pada aktivitas SOD
menunjukkan adanya perbedaan bermana (p<0,05) antara K1 dengan K3 dan K4, K1 dengan K5. hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas SOD, dengan kata lain semakin besar dosis yang diberikan semakin tinggi aktivitas SOD. Sedang K1 dengan K2 tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05), K2 dengan K3, K3 dengan K4. hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas SOD ekstrak etanol rimpang temu kunci. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu kunci mempunyai aktivitas antioksidan yaitu dapat menurunkan kadar MDA dan dapat meningkatkan aktivitas SOD.
|