Abstrak  Kembali
Daun murbei merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi diabetes melitus. Pada penelitian sebelumnya ekstrak etanol 70% daun murbei (Morus australis Poir.) pada dosis 390 mg/kg bb mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit sebesar 61,34% pada menit ke-120. Untuk meningkatkan efektivitasnya sebagai antidiabetes maka dilakukan fraksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etil asetat daun murbei terhadap penurunan kadar glukosa dan untuk melihat sensitivitas insulin pada tikus putih jantan yang diinduksi aloksan melalui pengukuran uji toleransi glukosa oral. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kontrol negatif diberi induksi aloksan tetrahidrat, kontrol positif diberikan glibenklamid (0,18 mg/200g bb tikus), dan ke tiga kelompok diberikan sediaan uji fraksi etil asetat dosis (0,62 mg/200g bb tikus), (1,25 mg/200g bb tikus) dan (2,5 mg/200g bb tikus). Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan spektrofotometer klinik pada menit ke-0 sebelum pembeban glukosa monosakarida (1,3 g/200g bb tikus) dan menit ke-30, 60, 90 dan 120 setelah pembeban glukosa. Data diolah secara statistik menggunakan uji ANAVA satu arah, pada menit ke 60-90 dan menit ke 60-120 menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok (p< 0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif dan ketiga bahan uji fraksi etil asetat daun murbei. Fraksi etil asetat daun murbei pada dosis 0,62 mg/200 g bb, 1,25 mg/200 g bb dan 2,5 mg/200 g bb, mampu menurunkan kadar glukosa darah yang potensinya sama dengan kontrol positif pada menit ke 90-120.