| Abstrak |
|
|
ABSTRAK Rumah Sakit adalah salah satu tempat yang tidak terlepas dari bahaya kebakaran, untuk mengurangi dan mencegah kerugian materil dan korban jiwa maka diperlukan suatu rancangan dan tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran. Sistem manajeman tanggap darurat dan penanggulangan bahaya kebakaran memiliki beberapa faktor yang harus dipenuhi, diantaranya manjeman penanggulangan kebakaran, sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif , dan utilitas gedung dan sarana penyelamatan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informas i analisa kesesuaian sistem tanggap darurat bahaya kebakarandi RSIA RP Soeroso Ciputat Berdasarkan penilaian rata-rata tingkat kesesuaian sistem tanggap darurat bahaya kebakaran di RSIA RP Soeroso Ciputat Tahun 2016 adalah 83.18% yaitu baik (B) dimana semua komponen berfungsi dengan baik, sehingga gedung dapat digunakan secara optimum, dimana para pemakai gedung dapat melakukan kegiatannya dengan mendapat perlindungan dari kebakaran yang baik. Komponenkomponen tersebut adalah manajemen tanggap darurat bahaya kebakaran (92.59%) didapat dari hasil wawancara dan observasi bahwa adanya organisasi tanggap darurat yang berjalan baik, hanya saja terdapat kekurangan pada komponen pelatihan dikarenakan tidak adanya pelatiha tanggap darurat di waktu yang tidak terduga, sarana proteksi pasif (66.66%) didapat dari hasil wawancara dan observasi bahwa RSIA RP Soeroso Ciputat belum membentuk sistem kontrapemensasi, sarana proteksi aktif (79.43%) ditandai dengan hamper terpenuhinya semua komponen kecuali sprinkler dan APAR, dan sarana penyelamatan jiwa (94.05%) dikarenakan pintu darurat yang digunakan bebas oleh karyawan yang ingin keluar gedung. “Untuk peninjauan atau pemeriksaan semua sistem sudah ada standarnya, hanya saja kalau perubahan atau penambahan kita belum ada mba”, ujar manager K3 RSIA RP Soeroso Ciputat. ABSTRACT Hospital is one of those places that can not be separated from fire hazards, to reduce and prevent material losses and casualties, we need a plan and emergency response to a fire hazard. Emergency response management systems and fire prevention have several factors that must be met, including manjeman fire prevention, the protection system is active, passive protection systems, and utility buildings and facilities lifesaving. The purpose of this study was to obtain information analysis system compliance hazard emergency response kebakarandi RSIA RP Soeroso Ciputat Based on the average valuation level system suitability emergency fire danger in RSIA RP Soeroso Ciputat Year 2016adalah 90.10% which is good (B) which all components are functioning properly, so that the building can be used optimally, where the users of the building can do activities with protection of a good fire. These components are fire hazards emergency management (92.22%) obtained from interviews and observations that their emergency response organization that runs well, just that there are deficiencies in the training component due to the absence pelatiha emergency response time that is not unexpected, passive protection means (88.88%) obtained from interviews and observations that RSIA RP Soeroso Ciputat kontrapemensasi system has not yet formed, active protection means (77.53%) is characterized by almost the fulfillment of all the components except sprinkler and fire extinguisher, and a means of saving souls (94.05%) due to the emergency doors are used freely by employees who want to get out of the building. To review or examination of all existing systems by default, only if changes or additions we there yet mba, said the manager of K3 RSIA RP Soeroso Ciputat. Suggestions overall all means existing note and maintained properly. And to the means that have not reached the suitability of improved compliance to conform with existing standards. |
|