Abstrak  Kembali
Teofilin merupakan salah satu bronkodilator yang masih digunakan sebagai obat Asma yang bekerjanya spesifik pada bronkus. Salah satu pendekatan formulasi untuk meningkatkan efektifitas teofilin mencapai bronki adalah teofilin diformulasikan dalam system pembawa liposom karena dapat mengurangi frekuensi pemakaian obat sehingga dapat mengurangi dosis obat yang diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi lesitin, kolesterol dan teofilin terhadap pembentukan liposom. Pada penelitian ini dikembangkan sediaan liposom yang mengandung teofilin dengan metode hidrasi lapis tipis. Formulasi sistem liposom ini terdiri dari lesitin: kolesterol: teofilin (mg) adalah 200 : 67 : 100 (formula 1), 401 : 133 : 100 (formula 2), 802 : 266 : 100 (formula 3) Pembuatan sistem liposom ini dilakukan untuk mengetahui penjerapan teofilin dalam liposom dan ukuran partikel liposom. Lesitin dan kolesterol dimasukkan kedalam labu alas bulat, larutkan dengan kloroform kemudian diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 60°C dengan kecepatan 150 rpm selama 15 menit. Masukkan teofilin kedalam larutan dapar fosfat 10 ml, lalu masukkan ke dalam labu alas bulat yang berisi lapis tipis. Kemudian hidrasi dilakukan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 60ºC selama 1 jam. Sebanyak 1 ml formulasi liposom yang terbentuk dimasukkan kedalam tabung sentrifuge lalu dipisahkan bagian yang mengendap dan supernatan kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometerUV-Vis. Hasil yang diperoleh yaitu penjerapan formula I adalah 56,96 %, formula II adalah 65,91%, dan formula III adalah 71,34%. Dari ketiga formula liposom yang telah dibuat, diketahui bahwa komposisi lesitin yang dapat menjerap teofilin dengan maksimum yaitu formula III dengan persentase penjerapan sebesar 71,34% dan ukuran partikelnya 1-5 mikrometer.