Abstrak  Kembali
Daun kembang sungsang (Glonov superta L.) secara fiadisional digunakan sebagai anti-hipenrisemia. Tanaman ini mengandrmg selyawa alkaloid dan riterpenoid. Unnrk mendsabkan senyawa berasarkan kepolarannya, maka dilahrkan fraksinasi . Dalam hal ini dipnakan fraksi etil asetat. Pemilihsn fraksi etil asetat bertujuan unark mengetahui apakah senyalva dari tanaman kembang sugsang (Gloiosa supefia L.) yang difraksinasi dengan etil asetat mempunyai efek sebagai anti hipenrisemia. Penelitian ini menggrmakan tikus putih jantan galur Spmgue-Dawley sebagai hewan permbaan. Hewan dibagi menjadi 6 kelompok polakuan, K-l (dosis 2,5 mg/ 2@ g BB), K-2 (dosis 5 mg/ 200 g BB), K-3 (10 mgl 200 g BB), K4 ftontol positif (allopurinol)), K-5 (kontrol negatif yang diinduksi kalium oksonat), K{ ftonr,ol normal). Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada hari ke 1,3, dan ke-6 d er.gan metode enzimatikfotometrik. Hasil pengukuran kdar asam urat hari ke enam menunjukkan data terdisribusi normal dan homogen. Kemudian dilanjutkan pada uji ANOVA satu arah menunjukan t€rdapat perbedaan bermalna (F0,05). Pada uji Tukey menunjukkan bahwa K-l tidak be6eda bermakna denge" kelompok kontrol positif dan Meda bermakna dengan konrol negatif K-2 berbeda secara bermakna dgngan kontrol positif namun tidak berbeda bennakna pada kontrol neeatif, sedangkan K-3 tidak dapat di uji secara statistik. Maka dapat disimpulkan bahwa K-l (dosis 2,5 mgl 200 g BB) mempunyai efektivitas dalam menunmkan kadar asam urat tikus putih jantan yatrg setara dengan allopurinol 2,7 mg/2N g BB. lll