|
Daun seledri (Apium groveolens L.) merupakan tanaman yang mudah
ditemukan di Indonesia. Potensi daun seledri untuk dijadikan obat altematif
sangat besar karena mengandung flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid.
Berdasarkan kandungan tersebut datm seledri mempunyai potensi antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi etanol dan fraksi
kloroform ekstrak etanol daun seledri dengan metode kalium fenisianida .
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan mereaksikan fraksi
etanol dan kloroform ekstrak etanol daun sele&i dengan metode K3[Fe(CN)6]
menjadi IQ[Fe(CN)6] yang bewama biru. Dari hasil persen reduksi yang diperoleh
dapat ditentukan persamiurn regresi linier, dengan memasukkan nilai konsentrasi
sebagai X dan % reduksi sebagai Y, kemudian dihitung EC56 dengan memplotkan
50% aktivitasnya dari persamaan regresi yang diperoleh sebagai pembanding
digunakan Vitamin C. Hasil persamaan regresi untuk fraksi etanol ekstrak etanol daun seledri diperoleh 5 0,10912x + 25,13 dengan nilai EC5o: 688,508. Sedangkan fraksi kloroform persamaan regresi yang diperoleh I = 0,37176x + 27,834 dengan nilai
ECso: 202,092, sedangkan untuk vitamin C diperoleh persamaan regresi 5
1,8588x + 8,262 dar, nilai ECso= 22,45. Dad^ harga EC5s yang diperoleh dapat
dilihat potensi relatif fraksi etanol dan kloroform ekstrak etanol daun seledri
terhadap vitamin C. Fraksi etanol daun seledri mernpunyai potensi relatif sebesar
terhadap 0,0326 vitamin C dan fraksi kloroform daun seledri memiliki nilai
potensi relatif sebesar 0,1 1 1 0 terhadap vitamin C.
|