Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Insomnia yaitu ketidakmampuan sesorang dalam memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Stres kerja adalah suatu ketidakmampuan pekerja untuk menghadapi tuntutan tugas dalam bekerja. Stres kerja yang dialami pegawai jika tidak diatasi dapat menyebabkan terjadinya kejadian insomnia pada pegawai ditempat kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kejadian insomnia pada pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi Jakarta tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Direktorat Jenderal Imigrasi Jakarta pada Februari 2016 - Oktober 2016. Data yang digunakan adalah data primer yaitu melalui pengisisan kuesioner/angket. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi yang berjumlah 172 pegawai dan jumlah sampel sebanyak 74 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Dari penelitian ini didapatkan hasil uji univariat yaitu kejadian insomnia ringan sebanyak 55,4% dan stres kerja berat 50% serta hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan antara stres kerja dengan kejadian insomnia (Pvalue 0,035) dengan Prevalensi Ratio yaitu 1,750 (95% CI 1,016-3,014). Hubungan stres kerja dengan insomnia ini bebas dari variabel confounding (penganggu) karena seluruh variabel confounding tidak berhubungan dengan variabel independen dan variabel dependen. Saran dari peneliti adalah perlu diadakannya pemberian edukasi tambahan seperti seminar kesehatan untuk mengatasi insomnia dan stres kerja yang dialami pegawai. Pegawai dapat melakukan manajemen stres kerja dan menjaga pola tidur yang baik sehingga terhindar dari kejadian insomnia.
ABSTRACT
Insomnia is an inability to fulfill necessary to sleep, both in quality and quantity. Job stress is an inability to cope the demand of workers in doing job. Job stress that happened by employees if it is not resolved, it can be caused insomnia in the work place. The objective of this study is to determine the relationship between job stress with insomnia on employees of the General Directorat Of Immigration Jakarta in 2016. The study used quantitative data. This type of the research is analytic with cross sectional approac The study was conducted at the General Directorate Of Immigration Jakarta in February 2016 - October 2016. The instrument of study is used primary data in questionnaire. The population in this study is all employees of the Secretariat General Directorate Of Immigration, total employees is 172 and the writer used sample consist of 74 respondents. The writer used simple random sampling technique with data analysis using univariate and bivariate analysis. From this study, the results of univariate of insomnia light as much as 55,4% and 50% of heavy job stress. Bivariate test results showed a relationship between job stress with insomnia (Pvalue 0,035) with a prevalence ratio is 1,750 (95% CI 1,016-3,014). Relationships job stress with insomnia was free of confounding variables because all the confounding variables unrelated to the independent variable and dependent variable. Advice from the writer, it is needed to give additional education such as health seminars to reduce insomnia and job stress. Therefore employees can do management job stress and keep sleeping time better to avoid insomnia.