Abstrak  Kembali
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Cara utama yang dilakukan untuk menanggulanginya dengan menyemprotkan insektisida kimia, namun jika hanya dengan menyemprotkan insektisida, akan timbul nyamuk baru lagi karena jentik masih dibiarkan hidup. Oleh karena itu peneliti mencari alternatif penanggulangan nyamuk Aedes aegypti dengan memutus rantai perkembangan nyamuk mulai dari larvanya dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan kesehatan manusia, yaitu dengan menggunakan ekstrak bawang putih sebagai larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif ekstrak bawang putih sebagai larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dan juga mengetahui berapa LC50 ekstrak bawang putih terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium, dengan hewan coba larva nyamuk Aedes aegypti sebanyak 325 ekor. Analisis data yang diamati adalah jumlah larva mati yang dihitung setelah 24 jam. Analisis data menggunakan analis probit. Larva dibagi menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelmpok diberi perlakuan berbeda, yaitu diberikan ekstrak bawang putih 1,5%, 2%, 2,5% dan kelompok kontrol yang dimasukkan ke dalam wadah percobaan. Pada penelitian ini, hasil percobaan menunjukkan konsentrasi yang efektif dalam mematikan larva adalah konsentrasi 2,5% dengan kematian sebesar 93%. Kemudian LC50 ekstrak bawang putih terhadap larva nyamuk Aedes aegypti adalah sebesar 1,6%.