|
Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah daun gedi merah (Abelmoschus Manihot (L.) Medik.). Daun gedi merah digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah, antikolesterol, antiinflamasi dan antioksidan. Daun gedi merah memiliki kandungan fenol, flavanoid dan tannin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik yang disebabkan pemberian berulang ekstrak daun gedi merah. Penelitian ini menggunakan 32 ekor mencit yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok normal dan 3 kelompok uji. Pada kelompok uji diberikan dosis 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB dan 2000 mg/kgBB diberikan secara oral selama 30 hari. Pada penelitian uji yang telah dilakukan, tidak terdapat kematian hingga dosis tertinggi 2000 mg/kgBB. Dari keseluruhan pemeriksaan yang telah dilakukan meliputi pengamatan gejala toksik, pengamatan organ hati dan ginjal secara makroskopis dan mikroskopis tidak ada perbedaan dengan kelompok normal serta pemeriksaan nilai SGOT SGPT tidak menunjukkan adanya gejala toksik dan tidak menyebabkan kerusakan pada organ hati dan ginjal dari ekstrak daun gedi merah.
|