Abstrak  Kembali
Tanaman kepel merupakan flora asli Indonesia yang biasa dijumpai di keraton-keraton di Pulau Jawa. Manfaat tanaman kepel yaitu sebagai antibakteri, antioksidan, antifungi dan juga sebagai antiseptik luka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% daun kepel yang dibuat dalam bentuk sediaan salep terhadap jumlah makrofag pada tikus yang diinduksi luka bakar melalui pengamatan histologi. Sebanyak 30 ekor tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok, kontrol positif (Burnazin®), kontrol negatif (basis salep), salep ekstrak daun kepel konsentrasi 3,25%, 6,5% dan 13%. Pengambilan data dilakukan pada hari ke-3, 7, 14 dengan menghitung jumlah makrofag pada 10 lapang pandang menggunakan aplikasi Image Raster 3.0. Data yang diperoleh berupa rerata jumlah makrofag yang dianalisis menggunakan one way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Jumlah makrofag dari semua kelompok perlakuan pada hari ke 3 (fase inflamasi) lebih tinggi dibandingkan kontrol negatif, dan jumlah makrofag lebih rendah pada fase proliferasi. Dari 3 konsentrasi uji hanya kelompok konsentrasi uji 13% yg menunjukan hasil sebanding dengan Burnazin® (p>0,05).