Abstrak  Kembali
Biji kakao mengandung katekin yang diketahui mampu mengurangi kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak biji kakao melalui peningkatkan memori spasial pada pengamatan uji Radial Arm Maze (RAM) pada tikus jantan yang diinduksi Electroconvulsive Shock (ECS). Hewan uji dibagi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif, kelompok uji dosis 1, kelompok uji dosis 2, dan kelompok uji dosis 3 diberi ekstrak biji kakao masing-masing 41,55 mg/kgBB, 83,1 mg/kgBB, dan 166,2 mg/kgBB secara oral. Semua kelompok dinduksi dengan ECS kecuali kelompok normal. Peningkatan memori spasial diperoleh melalui uji RAM III. Data yang didapat dianalisa secara statistik dengan one way ANOVA. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok negatif dengan kelompok uji dosis 1 (Nilai sig = 0,014<0,05 dan nilai CI = 1.4617- 18.5406) kelompok uji dosis 2 (Nilai sig = 0,039<0,05 dan nilai CI = 3250 - 17.4040) dan kelompok uji dosis 3 (Nilai sig = 0,031<0,05 dan nilai CI = 5797-17.6586), sehingga dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% biji kakao pada dosis 41,55 mg/kgBB, 83,1 mg/kgBB, dan 166,2 mg/kgBB memiliki potensi sebagai antidemensia pada tikus yang diinduksi Electroconvulsive shock.