| Abstrak |
|
|
ABSTRAK sekola Disamping itu juga memiliki tingkat kerawanan yang dapat menimbulkan kasus keracunan makanan apabila tidak dilakukan pembinaan yang maksimal. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan yang rutin dikonsumsi oleh masyarakat dilingkungan sekolah khususnya anak usia sekola Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan higiene dan sanitasi dengan keberadaan escherichia coli pada makanan jajanan yang di jual di lingkungan Sekolah Dasar Kelurahan Sudimara Jaya Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Tahun 2015. Jenis penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 penjual makanan jajanan dan sampel makanan yang dijadikan sampel diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Tangerang Selatan. Teknik pengambilan sampel dengan metode sampling jenu Variabel yang diteliti diantaranya karakteristik penjamah ( jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, perilaku personal hygiene), penanganan makanan jajanan (pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan matang, pengangkutan makanan matang, penyajian makanan) dan fasilitas sanitasi ( tempat cuci, tempat sampah ). Data yang di gunakan adalah data primer yang diambil dengan cara wawancara, observasi dan uji laboratorium, dan data sekunder di peroleh dari pihak kelurahan Sudimara Jaya untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian. Analisi yang digunakan adalah analisi univariat dan bivariat (chi square). Hasil analisis univariat menunjukkan keberadaan Escherichia coli tidak memenuhi syarat sebesar 12 (27,3%) dan yang memenuhi syarat berjumlah 32 sampel (72,7%). jenis kelamin laki-laki berjumlah 31 (70,5%), pendidikan penjamah yang berpendidikan rendah (? Tamat SMP) 33 (75,0%). pengetahuan penjamah yang baik 24 (54,5%), perilaku personal hygiene penjamah yang baik 25 (56,8%). Pemilihan bahan makanan yang baik 25 (56,8%), penyimpanan bahan makanan yang kurang baik 27 (61,4%). pengolahan makanan yang kurang baik 27 (61,4%), penyimpanan makanan matang yang kurang baik 25 (56,8%), pengangkutan makanan matang yang kurang baik 33 (75,0%). penyajian makanan yang kurang baik 29 (65,9%). Fasilitas sanitasi yang kurang baik 30 (68,2%). Setelah di lakukan uji statistik variable yang berhubungan yaitu penyimpanan makanan matang (p.value 0,030) dan penyajian makanan (p.value 0,035). Dan yang tidak berhubungan yaitu jenis kelamin (p.value 0,135), pendidikan (p.value 0,698), pengetahuan (p.value 0,293), perilaku personal hygiene (p.value 0,419), pemilihan bahan makanan (p.value 0,214), penyimpanan bahan makanan (p.value 0,489), pengolahan makanan (p.value 0,315), pengangkutan makanan (p.value 0,240), fasilitas sanitasi (p.value 0,068). Dengan demikian peneliti dapat merekomendasikan beberapa saran, yaitu menginformasikan pentingnya memperhatikan hygiene dan sanitasai makanan untuk menjaga kebersihan makanan dari bakteri Escherichia coli. Dan peningkatan program usaha kesehatan sekolah (UKS), perilaku hidup bersih dan sehat kepada para pedagang dan anak sekolah, serta menyediakan penyimpanan makanan matang dan penyajian makanan yang memenuhi syarat pada penjual di lingkungan Sekolah Dasar. |
|