Abstrak  Kembali
Daun kumis kucing (Orthoshiphon aristatus [Blume] Miq.) berpotensi sebagai peluruh kalsium oksalat. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kelarutan kalsium oksalat dalam fraksi air ekstrak etanol 70% daun tanaman kumis kucing (Orthoshipon aristatus [Blume] Miq.) yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah secara in vitro. Dalam penelitian ini ekstraksi daun kumis kucing dilakukan dengan cara maserasi menggunakan cairan penyari etanol 70%, selanjutnya hasil ekstraksi tersebut difraksinasi dengan air, n-heksan, dan etil asetat. Kemudian dari masing-masing fraksi tersebut dibuat variasi konsentrasi yaitu 10%, 25%, 45%, 75% dan 100%. Dari konsentrasi tersebut digunakan untuk merendam kalsium oksalat dan dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom pada λ 422,7 nm. Data hasil penelitian diuji menggunakan statistik independent sampels t test. Hasil menunjukkan bahwa fraksi air yang tumbuh di dataran tinggi memiliki kelarutan kalsium oksalat dengan presentase rerata penurunan 0,0036%, 0,0064%, 0,0094%, 0,0102%, 0,0122% dan fraksi air ekstrak etanol 70% daun tanaman kumis kucing yang tumbuh didataran rendah dengan rerata penurunan 0,0035%, 0,0061%, 0,0065%, 0,0098%, 0,0112% memiliki perbedaan signifikan (0,000<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi air yang tumbuh di dataran tinggi memiliki kelarutan kalsium oksalat lebih baik dari pada fraksi air ekstrak etanol 70% daun tanaman kumis kucing yang tumbuh di dataran rendah.