| Abstrak |
|
|
ABSTRAK Perilaku personal hygiene pada pedagang makanan kaki lima sangat penting dilakukan pedagang saat menangani makanan untuk mencegah terjadinya penyakit akibat makanan dan makanan yang dijual aman dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui perilaku personal hygiene pedagang makanan kaki lima di Sentra Kaki Lima Pasar Sumur Batu Jakarta Pusat Dan Sentra Kaki Lima Jakarta Utara-40 (Ju-40) Kelapa Gading Jakarta Utara Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus di Sentra Kaki Lima Pasar Sumur Batu Jakarta Pusat Dan Sentra Kaki Lima Jakarta Utara- 40 (Ju-40) Kelapa Gading Jakarta Utara Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif metode cross sectional. Populasi yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 123 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sampling jenuh yaitu menggunakan seluruh populasi dengan sampel sebanyak 123 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel, serta analisis bivariat untuk melihat hubungan antara dua variabel dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat dalam penelitian ini menunjukkan responden paling banyak memiliki personal hygiene yang tidak hygiene (53,7%). Sedangkan variabel independen berdasarkan karakteristik responden paling banyak yaitu umur muda (91,1%), jenis kelamin laki-laki (77,2%), pendidikan rendah (51,2%), baru berdagang (58,5%), pengetahuan tinggi (57,7%), sikap negatif (52,0%), memiliki air bersih yang kurang baik (63,6%), memiliki tempat cuci tangan yang tidak lengkap (65,9%), memiliki pakaian kerja tidak lengkap (82,9%), belum terbina ( 67,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 10 variabel independen, variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan personal hygiene pedagang makanan adalah variabel lama dagang (Pvalue 0,007), sikap responden (Pvalue 0,041) dan sarana pakaian kerja (Pvalue 0,040), sedangkan variabel lainnya tidak memiliki hubungan bermakna yaitu umur (Pvalue 0,066), jenis kelamin (Pvalue 0,383), pendidikan (Pvalue 0,666), pengetahuan (Pvalue 0,373), sarana air bersih (Pvalue 0,500), ketersediaan tempat cuci tangan (Pvalue 0,333) dan pembinaan pedagang makanan kaki lima (Pvalue 0,342). Saran yang diberikan peneliti adalah melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan pedagang terkait personal hygiene dan dilakukan pengawasan oleh Dinas terkait. |
|