Abstrak  Kembali
Daun ceremai mempunyai khasiat sebagai antikanker yang dapat memicu timbulnya efek teratogenik, maka perlu dilakukan uji teratogenik untuk mengkaji keamanan penggunaan obat tradisional pada masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun ceremai terhadap fetus mencit putih. Jumlah hewan yang digunakan sebanyak 20 ekor, dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (dosis 400 mg/kgBB), kelompok III (dosis 800 mg/kgBB), dan kelompok IV (dosis 1600 mg/kgBB). Larutan uji diberikan secara oral pada mencit bunting selama periode organogenesis. Mencit dilaparatomi pada hari ke- 18 kehamilan kemudian dilakukan pengamatan morfologis, penimbangan berat badan dan resorpsi. Pada pengamatan terhadap morfologis fetus tidak ditemukan adanya kelainan baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan serta tidak ditemukan celah pada langit-langit mulut. Hasil penelitian menunjukkan persentase kacacatan fetus dosis 800 mg/kgBB sebesar 3,92%, dan dosis 1600 mg/kgBB sebesar 6,67%. Data rata-rata berat badan fetus di analisa menggunakan ANOVA satu arah dan diperoleh ∝=0,000 (p<0,05). Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kelompok kontrol normal terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok dosis 800 mg/kgBB dan dosis 1600 mg/kgBB, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun ceremai menimbulkan efek teratogen terjadinya cacat tromboemboli dan resorpsi pada fetus.