|
Daun sukun (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) mengandung kuersetin, champorol dan artoindonesianin. Kuersetin dan artoindonesianin merupakan senyawa turunan dari flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar asam urat dari fraksi daun sukun dan membandingkan fraksi yang lebih efektif dalam menurunkan kadar asam urat. Daun sukun dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Pengujian dilakukan pada tikus putih jantan yang mengalami hiperurisemia yang diberikan pakan tinggi purin selama 14 hari dan perlakuan diberikan selama 7 hari. Hewan uji dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu kelompok normal diberikan pakan standar, kelompok negatif diberikan larutan Na-CMC 0,5%, kelompok positif diberikan probenesid 18mg/200gBB, kelompok uji 1 diberikan ekstrak etanol 70% daun sukun 375mg/200gBB, kelompok uji 2 diberikan fraksi n-heksana 6,5mg/200gBB, kelompok uji 3 diberikan fraksi etil asetat 6,5mg/200gBB, kelompok uji 4 diberikan fraksi air 6,5mg/200gBB. Hasil pengukuran kadar asam urat dianalisis menggunakan uji ANOVA one way dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air dari ekstrak etanol 70% daun sukun dapat menurunkan kadar asam urat. Fraksi etil asetat lebih efektif dalam menurunkan kadar asam urat dengan persentase 25,37% dibandingkan dengan fraksi air 20,85% dan fraksi n-heksana 16,53%.
|