Abstrak  Kembali
Rimpang temu mangga mempunyai khasiat sebagai antikanker yang dapat memicu timbulnya efek teratogenik, perlu dilakukan uji teratogenik untuk mengkaji keamanan penggunaan obat tradisional pada masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang temu mangga terhadap fetus mencit putih. Jumlah hewan yang digunakan adalah 20 ekor, dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (dosis 800 mg/kgBB), kelompok III (dosis 1200 mg/kgBB), dan kelompok IV (dosis 1800 mg/kgBB). Larutan uji diberikan secara oral pada mencit hamil selama periode organogenesis. Mencit dilaparatomi pada hari ke 18 kehamilan kemudian dilakukan pengamatan morfologis, penimbangan berat badan dan resorpsi. Pada pengamatan terhadap morfologis fetus tidak ditemukan adanya kelainan baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan serta tidak ditemukan celah pada langit-langit mulut. Hasil penelitian menunjukkan persentase kacacatan fetus dosis 1200 mg/kgBB sebesar 1,92%, dan dosis 1800 mg/kgBB sebesar 4,54%. Data rata rata berat badan fetus di analisa menggunakan ANOVA satu arah dan diperoleh (p<0,05). Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kelompok kontrol normal terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok dosis 1200 mg/kgBB dan dosis 1800 mg/kgBB, yang artinya ekstrak etanol 70% rimpang temu mangga menimbulkan efek teratogen terhadap fetus mencit juga terjadi tromboemboli.