|
Lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm.f.) merupakan tanaman yang berasal dari suku Xanthorrhoeceae secara tradisional digunakan sebagai obat luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas fraksi etanol daun lidah buaya dalam mempercepat penyembuhan luka insisi dan melihat kepadatan fibroblas pada tikus putih hiperglikemia. Uji aktivitas pada luka insisi dilakukan menggunakan metode morton yakni tikus dilukai dengan diameter 2 cm di daerah punggung tikus. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, tiap masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Konsentrasi fraksi etanol daun lidah buaya dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu konsentrasi 7,5%, 15%, dan 30%. Kontrol positif digunakan povidon iodium 10% dan kontrol negatif tikus dilukai dan tidak diberi sediaan uji. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 30% adalah konsentrasi terbaik dalam penyembuhan luka insisi tikus hiperglikemia dengan persentase 91,3%. Konsentrasi 15% merupakan konsentrasi terkecil yang secara statistik tidak berbeda bermakna (ρ ≥ 0,05) dengan kontrol positif, dan meningkatkan jumlah fibroblas dalam perannya untuk mempertautkan tepi luka dengan kepadatan 247 fibroblas.
|