Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Salah
satu pengobatan kanker yaitu dengan cara kemoterapi. Efek samping yang paling
besar dari pengobatan dengan cara kemoterapi ini adalah gangguan mual dan muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan terapi pengobatan
antimuntah didasarkan pada ketepatan pemilihan obat, dosis serta efek terapi yang
dihasilkan. Metode yang digunakan bersifat deskriptif prospektif yaitu dengan
memantau langsung penggunaan antimuntah pada pasien kanker anak pasca
kemoterapi di ruang rawat inap Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta selama
periode penelitian Juni-Juli 2016. Dari 35 pasien yang masuk kedalam kriteria
inklusi, terlihat sebanyak 97,14% pasien mendapatkan obat antimuntah dengan dosis
ang sesuai, dan sebanyak 100% pasien mendapatkan obat yang sesuai.
|