Buah delima (Punica granatum L.) mengandung saponin, flavonoid, tanin, steroid, dan terpenoid. Ekstrak buah delima telah diteliti memiliki aktivitas sebagai antidepresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa fraksi dari ekstrak buah delima juga memiliki efek antidepresan. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Sprague dawley (SD) yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I (kontrol positif) diberi Kalxetin® dengan dosis 2,05 mg / kg BB, kelompok II (kontrol negatif) diberi Na-CMC 0,5%, kelompok III diberi fraksi air dengan dosis 7 mg / kg BB, kelompok IV diberi fraksi etil asetat dengan dosis 7 mg / kg BB, kelompok V diberi fraksi n-heksan dengan dosis 7 mg / kg BB, dan kelompok VI diberi ekstrak etanol dengan dosis 12,5 mg / kg BB. Percobaan dilakukan selama 14 hari. Tikus direnangkan pada hari ke 1, 7, dan 14 dan dihitung waktu imobilitasnya. Data yang didapat, diuji ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan kelompok fraksi etil asetat pada hari ke 14 memiliki aktivitas terbaik sebagai antidepresan.
|