Abstrak  Kembali
Piperin merupakan senyawa utama dalam buah lada hitam (Piper nigrum L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan konsentrasi etanol (60%, 70% dan 96%) sebagai pelarut pengekstraksi berpengaruh terhadap kadar piperin dalam ekstrak buah lada hitam. Simplisia buah lada hitam diekstrasi dengan metode sokletasi dan kemudian diekstraksi dengan teknik ekstraksi asam-basa untuk mendapatkan ekstrak kasar alkaloid. Selanjutnya ekstrak alkaloid ditotolkan pada plat KLT silika gel 60 F254 dan dielusi menggunakan fase gerak n-heksana:etil asetat (1:1). Kadar piperin ditetapkan menggunakan metode KLT-densitometri pada panjang gelombang 254 nm. Hasil menunjukkan bahwa kadar piperin pada ekstrak buah lada hitam yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol 60%, 70% dan 96% berturut-turut adalah 52,8077%, 47,0582% dan 36,9770%. Kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada hitam menggunakan pelarut etanol 60%. Uji hipotesis dilakukan dengan Uji Kruskal-Wallis menggunakan IBM SPSS 20, didapatkan nilai Sig. 0,113 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi etanol sebagai pelarut pengekstraksi berpengaruh tidak signifikan terhadap kadar piperin dalam ekstrak buah lada hitam.