Herba rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk) mempunyai khasiat sebagai
antikanker yang dapat memicu timbulnya efek teratogenik, karena bekerja pada
sel - sel yang sedang aktif dan jaringan yang sedang berproliferasi termasuk pada
proses embriogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak etanol herba rumput mutiara terhadap fetus mencit putih. Dosis
yang diberikan adalah 750 mg/kgbb, 1500 mg/kgbb, dan 2250 mg/kgbb ekstrak
etanol herba rumput mutiara, sebagai pembanding digunakan propiltiourasil. Zat
uji diberikan secara oral pada hari ke 6 – 15 kehamilan. Mencit dibedah pada hari
ke 18 kehamilan, kemudian dilakukan pengamatan morfologis dan penimbangan
berat badan serta pengukuran panjang fetus yang dihasilkan. Setelah diamati, fetus
difiksasi menggunakan larutan bouin selama 14 hari untuk mengamati langit
langit mulut. Hasil penelitian menunjukkan persentase kacacatan fetus kelompok
kontrol positif sebesar 2,22%, kelompok perlakuan yaitu dosis I sebesar 1,96%,
dosis II sebesar 2,56%, dan dosis III sebesar 2,32%. Data rata rata berat badan dan
panjang fetus di analisa menggunakan Anava satu arah dan diperoleh (p<0,05).
Hasil uji Tukey menunjukkan pada kontrol posistif dan kelompok perlakuan
memberikan efek teratogenik berupa berat badan dan panjang fetus yang lebih
kecil daripada kontrol normal atau disebut dengan kekerdilan dan pada kelompok
perlakuan juga terjadi tromboemboli.
|