Laporan WHO tahun 2003 menunjukkan terdapat 17 juta kasus demam tifoid per
tahun didunia dengan jumlah kematian mencapai 600.000 orang. Antibiotik untuk
penanganan demam tifoid anak yang banyak digunakan di Rumah Sakit Kesdam
Jakarta adalah tiamfenikol dan sefotaksim. Tujuan penelitian ini untuk
mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik tiamfenikol dan sefotaksim secara
tunggal berdasarkan dosis dan lama pemberian sesuai pedoman yang digunakan
serta menganalisa biaya medis langsung yang harus dikeluarkan. Penelitian
retrospektif ini menggunakan desain deskriptif dengan metode purpossive
sampling, jumlah sampel periode Januari – Desember 2013 sebanyak 59 orang.
Hasil penelitian berdasarkan AHFS tahun 2010, Martindale edisi 37 tahun 2011,
Kemenkes RI tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid tahun 2006, dan
WHO tahun 2011 menunjukkan ketepatan penggunaan tiamfenikol yang
memenuhi tepat dosis 78,13%, tepat lama pemberian 43,75%. Total rata-rata
biaya medis langsung pada kelas perawatan 1 sebesar Rp 1.931.006 ± 493.236,
kelas perawatan 2 sebesar Rp 1.714.833 ± 226.894 dan kelas perawatan 3 sebesar
Rp 1.591.841 ± 326.951. Ketepatan penggunaan sefotaksim yang memenuhi tepat
dosis 77,78%, lama pemberian sefotaksim seluruhnya (100%) tidak tepat sesuai
dengan pedoman. Total rata-rata biaya medis langsung pada kelas perawatan 1
sebesar Rp 2.218.583 ± 452.979,19, kelas perawatan 2 sebesar Rp 1.829.375 ±
299.704,46 dan kelas perawatan 3 sebesar Rp 1.573.853 ± 317.581,2.
|