Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah
biji salak (Salacca zalacca [Gaertn] Voss). Berdasarkan penelitian sebelumnya
biji salak berkhasiat sebagai diuretik. Sebagai tanaman berkhasiat yang akan
digunakan sebagai obat harus diuji keamanannya bagi kesehatan. Salah satu cara
untuk mengetahui keamanan obat adalah melalui uji toksisitas subakut. Tujuan uji
toksisitas subakut untuk mengetahui efek yang disebabkan pemberian berulang
ekstrak biji salak. Dosis yang digunakan pada penelitian ini yaitu 56 mg/200gBB,
112 mg/200gBB dan 224 mg/200gBB yang diberikan setiap hari selama 30 hari.
Efek yang dilihat yaitu histopatologi hati dan ginjal serta SGOT dan SGPT. Hasil
histopatologi hati dan ginjal serta SGOT dan SGPT menunjukkan tidak adanya
perbedaan bermakna antara kontrol normal dan kontrol uji. Hasil penelitian ini
dapat dilihat bahwa ekstrak etanol 70% biji salak tidak toksik karena tidak
menimbulkan kerusakan organ pada pemberian berulang dalam waktu yang cukup
lama.
|