Kesulitan utama dalam mengobati penyakit jamur adalah terbatasnya ketersediaan senyawa antifungi. Beberapa mikroorganisme hasil isolasi seperti khamir, kapang, dan bakteri mempunyai potensi menghasilkan senyawa antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antifungi metabolit isolat cemran bakteri dari limbah ampas minyak kelapa. Produksi metabolit sekunder (antifungi) dilakukan dengan metode fermentasi cair oleh isolat cemaran bakteri dari limbaha ampas minyak kelapa dengan 2 perlakuan, yaitu dengan kecepatan agitasi 150 rpm dan tanpa agitasi. Fermentasi dilakukan dalam medium F-4 dan YMB dan disentrifugasi 4000 rpm selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa supernatan yang mengandung metabolit sekunder hasil fermentasi menggunakan medium F-4 tanpa agitasi memiliki potensi sebagai antifungi terhadap jamur Candida albicans ditunjukkan dengan munculnya zona bening disekitar cakram.
|