Salah satu bahan alam yang digunakan sebagai antioksidan adalah daun daruju (Acanthus ilicifolius Linn.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun daruju melalui pengukuran kadar Malonildialdehid (MDA) dan aktivitas katalase pada sel darah merah domba secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan sel darah merah domba dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K-1 sebagai kontrol normal, K-2 sebagai kontrol negatif dan K-3 sampai K-5 sebagai kelompok perlakuan dengan konsentrasi masing-masing ekstrak daun daruju 70 μg/mL, 140 μg/mL, 280 μg/mL. Hasil penelitian menunjukkan data kadar MDA pada SDMD kelompok 1 (0,96086 ± 0,083743 nmol/mL), kelompok 2 (3,51146 ± 0,071414 nmol/mL), kelompok 3 (2,2429 ± 0,06626 nmol/mL), kelompok 4 (1,64912 ± 0,107532 nmol/mL), kelompok 5 (1,04588 ± 0,054592 nmol/mL). Data aktivitas katalase pada SDMD kelompok 1 (1624,756 ± 85,19733 unit/mL), kelompok 2 (636,69 ± 96,57581 unit/mL), kelompok 3 (1224,534 ± 45,83299 unit/mL), kelompok 4 (1449,806 ± 42,01543 unit/mL), kelompok 5 (1904,522 ± 96,35321 unit/mL). Hasil analisa ANOVA satu arah untuk kadar MDA dan aktivitas katalase menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan p<0,05. Pada uji tukey bahwa kadar MDA pada konsentrasi tertinggi 280 μg/mL memiliki aktivitas yang sudah mendekati kadar normal, dan untuk aktivitas katalase pada konsentrasi 280 μg/mL memiliki aktivitas antioksidan meskipun belum mendekati kadar normal. Dari hasil data menunjukkan terjadinya penurunan kadar MDA dan peningkatan aktivitas katalase sehingga ekstrak etanol 70% daun daruju memiliki aktivitas sebagai antioksidan
|