Daun kedondong (Spondias dulcis P.) diduga memiliki aktivitas dalam
penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antiinflamasi ekstrak daun kedondong pada pemberian topikal. Parameter yang
digunakan adalah jumlah total leukosit dan monosit pada eksudat radang yang
diinduksi karagenan. Tikus sebanyak 25 dibagi menjadi 5 kelompok. Kontrol
negatif diberikan vaselin flavum, kontrol positif diberikan hidrokortison asetat
2,5%, kelompok perlakuan diberikan ekstrak daun kedondong masing-masing
konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50%. Metode yang digunakan adalah metode
granuloma pouch menggunakan kamar hitung haemocytometer dan metode
sediaan apusan darah. Hasil uji anova satu arah menunjukan adanya perbedaan
bermakna antara dua perlakuan atau lebih (p < 0,05). Hasil uji LSD menunjukan
kontrol negatif berbeda bermakna dengan seluruh kelompok (p < 0,05). Kelompok
konsetrasi 50% tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif dengan p = 0,328
(p > 0,05) dalam menurunkan jumlah leukosit. Kelompok konsentrasi 12,5% tidak
berbeda bermakna dengan kontrol positif dengan p = 0,457 (p > 0,05) dalam
menurunkan jumlah monosit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun
kedondong memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi topikal dengan menurunkan
jumlah leukosit dan monosit.
|