Abstrak  Kembali
Biji jali telah diteliti sebagai antialergi dengan fraksi aktif adalah etil asetat dosis 4,8mg/20gBB. Tujuan penelitian ini mengetahui ekstrak yang bersifat sebagai antiasma serta kandungan senyawa yang terdapat pada ekstrak dengan parameter hitung eosinofil bronkus. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan TelfastŪ. Kelompok II diberikan CMC 0,5%. Kelompok III, IV, V diberikan variasi ekstrak (n-heksan, etil asetat, dan metanol) dosis 4,8mg/20gBB. Semua sediaan diberikan per oral selama 27 hari, hari ke-0 dan 14 hewan uji diinduksi dengan ovalbumin dalam Al(OH)3 secara intraperitonial. Hari ke-21, 23, 25, 27 hewan uji diinduksi ovalbumin aerosol. Pada hari ke-28 hewan uji diambil jaringan bronkus untuk dibuat preparat histopatologi kemudian dilakukan hitung eosinofil bronkus. Data dianalisis dengan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan ketiga variasi ekstrak berkhasiat sebagai antiasma dan ekstrak etil asetat paling efektif sebanding dengan TelfastŪ. Alkaloid, flavonoid, saponin dan triterpenoid merupakan senyawa yang diduga berkhasiat sebagai antiasma