Pembentukkan senyawa dimer dari senyawa fenolik melalui mekanisme kopling oksidatif dengan bantuan enzim diketahui mempunyai berbagai aktivitas biologis yang berguna dalam kehidupan manusia, seperti antioksidan, antikanker dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan thymol sebagai senyawa fenolik, enzim lakase sebagai biokatalis, hidroquinon sebagai mediator dalam reaksi. Diharapkan dengan senyawa-senyawa ini terjadi reaksi kopling thymol menjadi senyawa dimer. Enzim lakase yang digunakan merupakan hasil isolasi dari jamur
tiram putih dan diidentifikasi aktivitasnya menggunakan guaiacol dan terjadi perubahan warna merah. Reaksi kopling oksidatif dilakukan dalam medium bifasa(etil asetat : buffer fosfat = 4 : 1) dan penggunaan mediator bertujuan untuk mendapatkan produk dimer yang lebih optimal. Hasil reaksi kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan diuapkan pelarutnya, sehingga diperoleh cairan kental
berwarna kecoklatan dan mempunyai spot dengan Rf 0,74. Senyawa produk diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis diperoleh λ maksimum 275,4 nm. Selanjutnya senyawa produk diuji aktivitas biologisnya sebagai senyawa antioksidan menggunakan senyawa DPPH. Didapatkan bahwa aktivitas antioksidan senyawa produk yang terkandung dalam produk reaksi, lebih tinggi dibandingkan thymol murni. Nilai EC50 thymol murni sebesar 151,63 dan senyawa
produk sebesar 67,69. Sebagai baku pembanding digunakan vitamin C dengan
nilai EC50 sebesar 24,72. Dari harga EC50 yang diperoleh dapat dihitung nilai
potensi relatif senyawa produk terhadap vitamin C yaitu sebesar 0,3652 terhadap
vitamin C.
|