Penggunaan bahan tambahan pangan dewasa ini sangat beragam, dari pengawet
sampai pemberi aroma dan pemanis, yang peredarannya perlu diperhatikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar sakarin dan siklamat pada
minuman jajanan anak di SD karang tengah Kota Tangerang. Penelitian ini
menggunakan metode KCKT dengan kolom C18 dengan fase gerak KH2PO4 dan
metanol (70:30), dengan detektor UV-Vis untuk siklamat pada panjang
gelombang 200 nm dan untuk sakarin pada panjang gelombang 227 nm. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa lima sampel mengandung sakarin (sampel
A=73,059 mg/L, sampel B=56,624 mg/L, sampel C=0,73 mg/L, sampel D=0,82
mg/L, sampel E=61,52 mg/L), angka ini masih di bawah ambang batas yang
direkomendasikan BPOM RI. Sedangkan empat sampel diantaranya mengandung
siklamat (sampel A=1184,42 mg/L, sampel B=1409,95 mg/L, sampel D=1418,31
mg/L, sampel E=444,38 mg/L), kadarnya melebihi ambang batas yang
direkomendasikan BPOM RI dan satu sampel mengandung siklamat yang
kadarnya tidak melebihi ambang batas (sampel C=117,095 mg/L
|